AS Siap Jegal Palestina

Posted by Unknown on Dec 1, 2012


Amerika Serikat mengulangi pernyataannya memilih melawan usulan Palestina untuk kenaikan status negara bukan anggota di Perserikatan Bangsa-Bangsa. "AS sudah menunjukkan sikap jelas. Bersama mitra dan sekutu, kami m
emilih tidak," kata Juru Bicara Victoria Nulland, sebagaimana warta AP pada Kamis (29/11/2012).
Hingga kini, Palestina mendapat jaminan dukungan dari mayoritas dari 193 anggota Majelis Umum.


Foto: AS Siap Jegal Palestina

Amerika Serikat mengulangi pernyataannya memilih melawan usulan Palestina untuk kenaikan status negara bukan anggota di Perserikatan Bangsa-Bangsa. "AS sudah menunjukkan sikap jelas. Bersama mitra dan sekutu, kami memilih tidak," kata Juru Bicara Victoria Nulland, sebagaimana warta AP pada Kamis (29/11/2012).
Hingga kini, Palestina mendapat jaminan dukungan dari mayoritas dari 193 anggota Majelis Umum.

Menurut Nulland, memilih "ya" untuk permohonan Palestina adalah kesalahan bagi AS dan sekutunya. "Soalnya, cara itu justru menyulitkan AS membawa para pihak kembali ke meja perundingan," kata Nulland.

"Kami beroposisi terhadap pendukung Palestina," ujar Nulland.

Hari ini, Presiden Palestina Mahmoud Abbas bakal mendaftarkan permohonan status negara bukan anggota ke Majelis Umum PBB. Hingga kini, Palestina mendapat jaminan dukungan dari mayoritas dari 193 anggota Majelis Umum. Para pendukung Palestina itu kebanyakan berasal dari Arab, Muslim, dan Negara-negara Non-Blok.

Saat ini, Palestina berstatus entitas pemantau di PBB. Penerimaan status negara bukan anggota untuk Palestina sama dengan status Vatikan di PBB. Andai penerimaan status baru Palestina itu terwujud, secara implisit, mayoritas anggota PBB sudah mengakui status kenegaraan Palestina.

Dengan status baru, kelak, Palestina bisa memiliki akses ke Pengadilan Kriminal Internasional. Dengan begitu, Palestina bisa menyiapkan pengaduan melawan Israel di pengadilan internasional tersebut.

Sampai sekarang pun, AS dan Israel paling terang-terangan menentang upaya Palestina di PBB. Pernyataan menentang itu pun disampaikan kedua negara berkali-kali.
Editor :
Josephus Primus, KOMPAS.com


Menurut Nulland, memilih "ya" untuk permohonan Palestina adalah kesalahan bagi AS dan sekutunya. "Soalnya, cara itu justru menyulitkan AS membawa para pihak kembali ke meja perundingan," kata Nulland.

"Kami beroposisi terhadap pendukung Palestina," ujar Nulland.

Hari ini, Presiden Palestina Mahmoud Abbas bakal mendaftarkan permohonan status negara bukan anggota ke Majelis Umum PBB. Hingga kini, Palestina mendapat jaminan dukungan dari mayoritas dari 193 anggota Majelis Umum. Para pendukung Palestina itu kebanyakan berasal dari Arab, Muslim, dan Negara-negara Non-Blok.

Saat ini, Palestina berstatus entitas pemantau di PBB. Penerimaan status negara bukan anggota untuk Palestina sama dengan status Vatikan di PBB. Andai penerimaan status baru Palestina itu terwujud, secara implisit, mayoritas anggota PBB sudah mengakui status kenegaraan Palestina.

Dengan status baru, kelak, Palestina bisa memiliki akses ke Pengadilan Kriminal Internasional. Dengan begitu, Palestina bisa menyiapkan pengaduan melawan Israel di pengadilan internasional tersebut.

Sampai sekarang pun, AS dan Israel paling terang-terangan menentang upaya Palestina di PBB. Pernyataan menentang itu pun disampaikan kedua negara berkali-kali.
Editor :
Josephus Primus, KOMPAS.com

( Sumber CoPas FanPage FB :Berita dunia )

Salam Sukses
Semoga Bermanfaat


 Ulletea

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter